Act of Violence: Aksi Balas Dendam Tanpa Taktik

by Dwi Retno Kusuma Wardhany

Act of Violence: Aksi Balas Dendam Tanpa Taktik
EDITOR'S RATING    

Tiga bersaudara main hakim sendiri demi anggota keluarga mereka

Aksi balas dendam sebuah keluarga karena anggota keluarganya diculik atau menjadi korban kekerasan, sudah bukan menjadi hal yang baru di tema perfilman. Namun, hal ini tidak menjadikan beberapa sineas berhenti mengangkatnya ke layar lebar. Salah satunya adalah Act of Violence yang disutradarai Brett Donowho.

Tiga bersaudara menjalani hidup masing-masing. Deklan, anak tertua, yang seorang veteran tentara berusaha mengatasi trauma pascaperang, Brandon yang berbahagia dengan istrinya, dan Roman yang segera akan menikah dengan teman masa kecilnya, Mia. Sayang, sebuah insiden di klub malam membuat Mia diculik dan tidak diketahui keberadaannya. Ketiganya segera melapor ke Detektif James Avery yang juga sedang dirundung kebingungan akibat berbagai kasus hilangnya gadis-gadis di seluruh Amerika. Sadar bahwa keadaan Mia bisa berakhir mengenaskan, ketiganya memutuskan untuk melakukan pencarian sendiri.

Jangan bayangkan balas dendam yang mereka gunakan akan sesadis John Wick yang “hajar-tanpa-pandang-bulu”. Ketiganya lebih suka melakukannya dengan senjata, alih-alih pertarungan jalanan. Mungkin beberapa dari kalian yang mengharapkan perkelahian brutal akan kecewa. Bahkan, ketiganya seakan tanpa taktik yang mumpuni sehingga harus mengalami tragedi lain, buah dari aksi mereka.


Kehadiran Bruce Willis sebagai Detektif Avery di film ini pun bak tempelan semata. Aksi lebih banyak dilakukan oleh Deklan, Brandon, dan Roman. Willis hanya kebagian sedikit adegan aksi di awal dan akhir. Ia lebih banyak digambarkan berkutat di balik meja. Salah satu yang patut diacungi jempol mungkin adalah akting Mike Epps sebagai otak di balik penculikan gadis-gadis. Sikapnya yang dingin dan kejam membuat penonton bisa jadi gemas sendiri.

Bisa dibilang, film ini banyak memiliki plot hole yang membuat penonton berpikir keras dan aksi para tokohnya yang terkadang tidak masuk akal sehingga menuntun pada tragedi baru. Kelemahan naskah jelas bisa dilihat sebagai salah satu penyebab beberapa plot hole tersebut.

Act of Violence mungkin hanya akan jadi satu film aksi lagi yang mudah terlupakan. Namun, jika kalian penyuka film-film aksi, tidak ada salahnya menjadikan film ini sebagai salah satu tontonan di waktu senggang.