Hijack 1971: Aksi Pembajakan Pesawat Penuh Manuver dan Ketegangan

by Redaksi

Hijack 1971: Aksi Pembajakan Pesawat Penuh Manuver dan Ketegangan
EDITOR'S RATING    

Dramatisasi kisah nyata yang thrilling sampai akhir.

Banyak hal mengerikan yang bisa kita bayangkan saat mendengar ‘pembajakan di dalam pesawat’. Ledakan, aksi terorisme, jatuhnya korban jiwa, sampai suasana mencekam yang hanya penumpang dan awak pesawat yang tahu. Saat segala kengerian itu divisualisasikan ke dalam film, berbagai sudut pandang bisa diangkat. Di Korea sendiri, ada Okay Madam (2020) yang memperlihatkan aksi melawan pembajakan pesawat dalam balutan humor. Ada juga Emergency Declaration (2022) dari sudut pandang detektif dan tim berwenang dalam mengatur taktik pendaratan pesawat yang dibajak.

Musim panas 2024 ini, hadir film Hijack 1971 yang diangkat dari kejadian nyata pembajakan pesawat komersil Korean Airlines rute domestik Gangneung-Seoul pada 23 Januari 1971. Pelaku pembajakannya seorang pemuda daerah Sokcho, Korea Selatan berusia 22 tahun, Yong Dae (diperankan Yeo Jin Goo). Membekali diri dengan beberapa buah granat, keinginannya hanya satu: mengarahkan pesawat dan membawa seluruh penumpangnya untuk mendarat di Korea Utara. Ia juga ingin reuni dengan sang kakak sekaligus membuktikan keluarganya bukanlah pembelot Korut seperti yang diucapkan orang-orang. Tanpa dia tahu, Tae In (Ha Jung Woo), kopilot pesawat yang dinaiki adalah mantan pilot pesawat tempur Angkatan Udara Korea. Aksi pembajakan pesawat pun berubah jadi usaha menegangkan kru pesawat agar tidak menembus area perbatasan militer dan melindungi nyawa seluruh penumpang.

Hijack 1971 ini jadi film perdana Yeo Jin Goo sebagai karakter antagonis. Untuk yang belum familiar, ia adalah aktor cilik yang sukses bikin banyak orang menangis lewat akting debutnya di Sad Movie (2005). Pengalaman akting yang terasah lewat lebih dari 40 proyek drama dan film jelas terlihat di Hijack 1971. Di satu sisi, penonton bisa amat membenci karakter Yong Dae karena sisi egonya yang membuat satu pesawat celaka. Namun, di beberapa bagian, kita seakan melihat batas tipis antara kasihan, simpati, dan ingin mendukung keputusan yang ia pilih. Detail kecil sekaligus mimik wajah dari Yeo Jin Goo mampu memperlihatkan pergolakan batin pemuda yang nekat mengambil keputusan besar seorang diri.


Sinematografi dan kekuatan cerita di sepanjang 100 menit durasi jelas jadi daya tarik di film ini. Sesuai premis, sebagai film thriller, lebih dari setengah jalan cerita Hijack 1971 diambil dari dalam pesawat. Applause untuk Ha Jung Woo (Along With the Gods 1 & 2) yang mampu men-deliver karakter kopilot dengan kuat. Tidak membosankan dan minim dialog tak penting, kita justru disuguhkan dengan aksi manuver pilot dan kopilot dalam menerbangkan pesawat. Sungguh gaya penceritaan yang asik dan thrilling, tipe film yang sebenarnya cocok ditampilkan dalam format 4DX.

Sentimen antara perbatasan Utara dan Selatan yang kuat juga membuat film ini terasa sekali hawa perangnya. Latar musim dingin dan pegunungan juga semakin membuat film ini terasa dramatis. Flashback yang sesekali ditampilkan pun tidak terasa membuang-buang waktu, justru jadi alasan kuat dari berbagai keputusan penting yang diambil para karakter utama. 

Turut dibintangi aktor dan aktris ternama seperti Sung Dong Il, Kim Dong Wook, dan Chae Soo Bin, Hijack 1971 memang banyak berfokus di konflik antara dua karakter saja. Akan tetapi, penampilan semua karakternya dimunculkan secara pas. Debut penyutradaraan Kim Seong Han yang sebelumnya merupakan asisten sutradara di film 1987: When the Day Comes dan Ashfall ini bisa dibilang sukses. Wajar jika film ini berhasil tembus 1 juta penonton di Korea dalam waktu kurang dari 10 hari.