Sonic The Hedgehog 3: Tidak Perlu Ambisius agar Penonton Terbius

by Redaksi

Sonic The Hedgehog 3: Tidak Perlu Ambisius agar Penonton Terbius
EDITOR'S RATING    

Tim Sonic kembali untuk menghadapi lawan yang tangguh

Sempat dipandang pesimis oleh berbagai kalangan karena desain awalnya yang menyeramkan, Sonic The Hedgehog kini dianggap salah satu film adaptasi game terbaik. Bahkan, skornya sejak film pertama hingga sekarang merangkak naik dengan film ketiga mencatatkan skor 7,6/10 di IMDB dan 86% Fresh di Rotten Tomatoes. Itu tidak terlepas dari kemunculan karakter yang sudah dikenal dan dicintai para pemain game-nya di setiap film. Jika di film kedua dimunculkan Tails dan Knuckles, maka film ketiga menghadirkan Shadow yang konon berhasil menyaingi Sonic sebagai karakter utama. Tidak tanggung-tanggung, Shadow diisi suara oleh Keanu Reeves, salah satu idola Sonic sendiri yang sempat disinggung di film pertamanya. 

Hidup Sonic, Tails, Knuckles, Tom, dan Maddie berjalan dengan damai. Namun, tentu saja itu tidak berlangsung lama, karena Guardian Units of Nations (G.U.N.) datang untuk meminta bantuan menangkap salah satu proyek mereka yang terlepas: Shadow. Selain cepat, Shadow juga mampu berteleportasi sehingga Sonic dan teman-temannya kewalahan saat berhadapan di Tokyo. Tidak ada cara lain, mereka terpaksa meminta bantuan musuh bebuyutan mereka, Doctor Robotnik. Namun, tanpa keempatnya sadari, ada sosok lain di belakang Shadow. Sosok yang siap menghancurkan dunia demi membalaskan dendamnya karena kehilangan orang yang dicintai.

Sonic The Hedgehog 3 bisa dibilang paket lengkap untuk animasi yang ditujukan bagi keluarga. Berbagai lelucon dengan referensi budaya pop ditujukan untuk menghibur orang dewasa. Banyak celetukan Sonic dan Doctor Robotnik yang akan membuat mereka yang paham dijamin tertawa lepas, seperti Superman, Green Lantern, dan masih banyak lagi. Mungkin, bagi anak-anak, lelucon ini tidak mudah dipahami, namun itu pun bukan masalah. Desain yang lucu dan penuh warna pasti akan menghibur mereka. Sonic dengan warna biru dan sifatnya yang tengil, Tails dengan warna oranye yang imut dan pintar, serta Knuckles berwarna merah dan selalu menyombongkan kekuatannya. Hal itu belum lagi ditambah dengan hitam-merah di Shadows dan kostum Doctor Robotnik yang juga penuh warna.


Mengingat kemampuan Sonic adalah bergerak dengan cepat, maka tentu aksinya ditunggu-tunggu. Dan itu, berhasil ditampilkan dengan cukup memuaskan. Adegan perkelahian tim Sonic dengan Shadow di tengah Tokyo jelas menjadi pertarungan awal yang menarik. Puncaknya, pertarungan Sonic dan Shadow hingga keluar angkasa. Tidak hanya fokus kepada dua karakter ini, masing-masing juga punya momennya sendiri. Bahkan, Doctor Robotnik berhasil mencuri beberapa adegan dengan gadget canggih dan celetukan khasnya. 

Cerita Sonic The Hedgehoc 3 juga tidak bertele-tele atau lambat di satu bagian. Plot cerita bergerak cepat, tapi masih menyisakan ruang untuk flashback dan latar belakang sehingga penonton paham alasan karakter-karakter yang ada mengambil jalan yang mereka lakukan. Seperti sudah disebutkan di atas, setiap karakter mendapat screentime sendiri sehingga tidak ada karakter yang terasa hanya tempelan saja. Bahkan, Tom dan Maddie yang kami kira akan dikesampingkan pun mendapat kesempatan untuk ikut beraksi bersama tim Sonic. Tidak ada momen bosan karena kita malah akan fokus mengikuti petualangan setiap bagian. 

Dengan tidak menghadirkan kisah tentang pencarian jati diri yang penuh air mata, kontemplasi, atau renungan mendalam, Sonic The Hedgehoc 3 justru mampu membuat penontonnya terhibur. Kisahnya ringan, namun tetap menyinggung nilai-nilai seperti persahabatan dan keluarga tanpa perlu disampaikan dengan cara yang kelam. Sebagai film hiburan, menyaksikan Sonic, Tails, dan Knuckles menghadapi Shadow yang kuat jelas tidak boleh dilewatkan. Jangan buru-buru keluar setelah film selesai karena ada dua after credit scene yang bakal memberi kita intipan akan seperti apa film keempat Sonic nanti.