Hear Me: Our Summer: Minim Dialog, tapi Hangatnya sampai ke Hati

by Redaksi

Hear Me: Our Summer: Minim Dialog, tapi Hangatnya sampai ke Hati
EDITOR'S RATING    

Film penuh cinta dari orang-orang yang hidup tanpa suara

Film tentang orang yang hidup dengan disabilitas kadang digarap dengan formula yang itu-itu saja. Dramatis, dianggap berbeda dengan orang lain, berhadapan dan berurusan dengan orang ‘normal’ yang tidak manusiawi, kadang muncul dengan dialog menggurui, lalu ditutup dengan ending “semua akan baik-baik saja”. Awal tahun ini, kita bisa lebih optimis dengan hadirnya Hear Me: Our Summer, film yang disajikan dengan 90% bahasa isyarat yang memberi rasa hangat dan kesan manis di dalam hati.

Hear Me: Our Summer dibuka dengan kisah Yong Jun (diperankan Hong Kyung), pemuda yang baru lulus kuliah dari jurusan Filsafat dan bingung mau bekerja apa. Satu-satunya keahlian yang ia punya adalah berdialog dengan bahasa isyarat. Sementara, ayah-ibunya yang bekerja sebagai pemilik warung makan siang, memberi support materi dengan mengangkat Yong Jun sebagai kurir antar makanan.

Suatu hari, Yong Jun mengantarkan pesanan makan siang ke kolam renang tempat beberapa orang latihan untuk kejuaraan wilayah. Tak disangka, ternyata semua perenang itu adalah orang tuli. Terpukau sejak pandangan pertama, Yong Jun memberanikan diri untuk berkenalan dengan kakak beradik Yeo Reum (Roh Yeon Seo) dan Ga Eul (Kim Min Ju). Tanpa mereka sadari, perkenalan ini membuka banyak hal baru bagi masa depan mereka bertiga.


Diadaptasi dari film Taiwan, Hear Me (2009), yang sudah lebih dulu disukai banyak orang, Hear Me: Our Summer bisa dikatakan berhasil dalam memberikan nuansa baru. Sutradara sekaligus penulis naskah Jo Sun Ho sukses mengadaptasi kisah dengan menyelipkan nilai dan alur hangat khas dari Korea Selatan. Ada cinta yang manis, detail akting yang memukau, perhatian keluarga yang cukup memberi setitik air mata, serta tak lupa selipan perhatian lewat beragam makanan Korea yang enak.

Karena Hear Me: Our Summer ini kuat di pemakaian bahasa isyarat, beberapa aspek teknis lainnya terlihat sengaja dibuat lebih menonjol. Musik yang dihadirkan sangat sesuai dengan jalan cerita. Tidak menye-menye atau ‘memaksa’ penonton merasakan emosi tertentu. Semuanya disajikan untuk menunjang emosi unik yang diperlihatkan dan dirasakan tiap karakter. Dari segi visual, cuaca musim panas, pakaian cerah dan warna-warni, dan banyaknya tempat terbuka yang dijadikan latar membuat film ini terasa sangat tidak membosankan. Bahkan detail angin sepoi-sepoi yang membuat dahan pohon bergerak dan helai rambut yang melambai lembut juga terlihat detail.


Satu yang patut diapresiasi, detail akting dan ekspresi mikro dari 3 karakter utama patut diacungi jempol. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Hear Me: Our Summer menyajikan 90% dialog lewat bahasa isyarat. Ekspresi dan sorot mata jelas jadi ‘jendela’ pertama untuk berkomunikasi. Hong Kyung, Roh Yoon Seo, dan Kim Min Ju berhasil menunjukkan itu semua secara alami. Tangan dan ekspresi mereka mengalir luwes, menunjukkan chemistry baru dalam berdialog. Ditambah teknik editing yang ceria dan menyenangkan, setiap mereka ‘mengobrol’, kita bisa ikut merasakan greget, gemas, bahkan humor yang sedang dibawakan. 

Film ini tidak memberi kesan seolah orang disabilitas hidup dalam keprihatinan dan serba terbatas. Memang ada satu keterbatasan, namun hal itu tidak membuat mereka berbeda dengan orang lain yang bisa mendengar. Komunitas yang mendukung serta keluarga yang suportif jadi highlight besar di sini. Sehingga, begitu selesai menonton, kita tidak hanya dibuat bahagia lewat alur kisahnya. Kita juga jadi semakin optimis karena secara tidak langsung Hear Me: Our Summer menunjukkan bagaimana setiap orang bisa saling memberi dukungan satu sama lain, apapun kondisi fisik yang dimiliki.

Hear Me: Our Summer benar-benar jadi feel good movie yang membuat kita optimis menyambut tahun baru dengan lebih baik. 


Artikel Terkait