Drop: Dikirim Meme Belum Pernah Semengerikan Ini

by Redaksi

Drop: Dikirim Meme Belum Pernah Semengerikan Ini
EDITOR'S RATING    

Teror lewat teknologi kembali terjadi

Dulu, sulit dibayangkan bahwa berbagi gambar melalui ponsel akan menjadi hal yang lumrah. Namun, perkembangan teknologi menjadikan itu mungkin. Mulai dari infrared, Bluetooth, hingga aplikasi chatting online. Di waktu luang, kita pasti sering mendapatkan meme-meme lucu dari keluarga dan teman untuk ditertawakan bersama. Namun, bagaimana kalau meme yang kita dapat berasal dari orang asing, dikirim saat dalam momen penting, dan makin lama makin mengancam? Premis itulah yang diangkat dalam Drop, karya terbaru Christopher Landon yang mencuri perhatian lewat film horor-komedi Happy Death Day dan sekuelnya.

Violet, seorang terapis dan penyintas KDRT, memutuskan untuk kembali berkencan setelah sekian lama. Untuk itu, ia meminta Jen, saudarinya, untuk menjaga Toby, putra semata wayangnya. Pasangannya sendiri adalah seorang fotografer yang ia kenal lewat aplikasi kencan, Henry. Begitu tiba di restoran, Violet mulai mendapatkan kiriman meme dari orang asing. Menganggap hanya salah kirim atau orang iseng, ia mengabaikannya. Namun, pelan-pelan, kiriman tersebut semakin meresahkan karena bernada mengancam dan menyebutkan bahwa si pengirim memantau semua gerak-gerik Violet. Puncaknya adalah kehadiran seorang penyusup yang akan membunuh Toby dan Jen kalau Violet tidak mengikuti "permainannya". Tidak ada cara lain bagi wanita ini selain menuruti si pelaku, sambil mencari tahu siapa yang mengirimnya meme di antara puluhan orang di restoran.

Drop menghadirkan situasi yang pernah diangkat di beberapa film: berada di sebuah tempat, diteror orang asing yang memantau gerak-gerik si karakter, dan diminta melakukan sesuatu atau hal buruk akan terjadi. Kali ini, teror hadir dalam bentuk meme yang sudah familiar bagi semua pengguna teknologi ponsel pintar. Beberapa pasti pernah kita kirim atau setidaknya lihat dengan berbagai variasinya sehingga film ini terasa mungkin terjadi di dunia nyata: saat meme bukannya membuat tertawa, tapi ketakutan. Namun, meme ini sendiri hanya pembuka karena teror sebenarnya datang dari aplikasi Drop yang pastinya juga sudah umum dipakai sekarang, terutama untuk berbagi item berkapasitas besar dengan cepat, seperti foto, video, atau dokumen.


Jadi, bayangkan ketika siapa pun bisa mengirimi kita pesan tanpa perlu tahu nomor telepon kita, cukup berada dalam jarak yang memungkinkan. Itulah yang dialami karakter Violet. Kencan pertama yang seharusnya berjalan lancar malah berubah jadi menegangkan dan penuh kecurigaan. Menariknya, film ini menghadirkan treatment yang cukup berbeda dari film-film thriller sejenis, yaitu dengan menghadirkan pesan si peneror besar-besar di layar bioskop sehingga penonton bisa ikut membacanya alih-alih hanya membiarkan si karakter melihat di ponsel. Ini memberikan kesan urgensi dan berbahaya yang turut dirasakan penonton. 

Durasinya memang tidak panjang, hanya 90 menit lebih. Namun, itu sudah cukup untuk menggambarkan ketegangannya dan tidak terasa diulur-ulur. Karakter Violet jelas menjadi penentu apakah film ini akan ke arah menegangkan atau malah membosankan. Dan, Meghann Fahy sukses men-deliver akting senang dan depresi berganti-ganti sehingga penonton ikut simpatik dan mendukungnya menemukan pelaku. Sebagai sutradara, Landon pun lihai dalam mengganti momen dengan cepat, dari makan malam romantis menjadi usaha bertahan hidup, tanpa salah satu terasa lebih panjang dari yang lain. Ini membuat porsi thriller Drop pas, namun juga masih memperlihatkan kecanggungan dua orang yang kencan pertama serta penjelasan singkat tentang masa lalu Violet yang berat dan penuh kekerasan. 

Drop jelas berhasil membawa penontonnya ikut penasaran dan menebak-nebak siapa si peneror yang memantau gerak-gerik Violet serta langkah apa yang akan diambil ibu muda ini untuk lolos dari situasi genting tersebut. Memang, twist-nya mungkin tidak membuat kita kaget, tapi proses yang dibangun untuk ke sana tidak akan membuat kita bosan. Satu lagi film thriller murah dengan aktor-aktris yang kurang terkenal, namun berhasil mencuri perhatian.