Storks: Animasi dengan Kadar Lucu dan Drama yang Pas

by Prima Taufik

Storks: Animasi dengan Kadar Lucu dan Drama yang Pas
EDITOR'S RATING    

Agak ragu pada awalnya, namun Storks berhasil mematahkan keraguan kami. Kadar lucu dan dramanya pas, tidak berlebihan.

Sejak dahulu, manusia percaya jika bayi dibuat di suatu tempat dan diantar ke rumah oleh bangau. Inilah premis yang ditawarkan oleh studio yang juga membuat Lego Movie, yaitu Warner Bros. Storks muncul dengan jadwal rilis yang tepat karena minimnya saingan dari sesama animasi. Tapi, apakah film ini bisa membawa kabar baik bagi studio yang sudah diterpa cacian saat merilis Batman v Superman: Dawn of Justice dan Suicide Squad? Dari hasil yang telah kami lihat jawabannya, ya.

Cornerstone.com adalah pabrik yang akhirnya berhenti mengantar bayi dan beralih menjadi pengantar barang ekspres. Suatu hari, Direktur Hunter memanggil karyawan terbaiknya, Junior, untuk dipersiapkan menjadi pengganti dengan syarat: Junior harus memecat satu-satunya karyawan manusia di sana, Tulip. Tulip adalah bayi terakhir sebelum perusahaan Cornerstore berganti bidang usaha. Tulip sendiri “terdampar” karena suar alamatnya rusak. Junior yang tidak tega memecat Tulip mengirimnya ke bagian penerimaan surat untuk pembuatan bayi yang telah lama tutup. Sialnya, Tulip malah menghidupkan alat pembuat bayi. Akibatnya, Junior dan Tulip harus mengantarkan bayi terakhir ini sebelum ketahuan Hunter. Mulai dari dibuntuti oleh Toady si merpati yang suka menjilat atasan sampai dikejar kawanan serigala membuat perjalanan ini penuh keseruan dan rintangan.

Tema yang diangkat dalam film animasi WB ini sepintas cukup menarik minat anak kecil dalam menontonnya. Tetapi, perilaku, dialog, sampai lelucon yang ada mungkin hanya akan dimengerti orang dewasa. Walaupun begitu film ini menceritakan kisahnya dengan pas. Momen lucu dan sedih yang terjadi terlihat sangat natural dan tidak terasa maksa. Pace film ini juga tepat sehingga penonton tidak diberi waktu untuk bosan atau aksi yang terlalu cepat.

Animasi serta penggambaran tokoh-tokoh di film Storks ini sangat mirip dengan gaya animasi Pixar. Mereka juga tidak menggunakan artis-artis terkenal untuk mengisi suara para karakter. Memang ada Jennifer Aniston dan Danny Trejo sebagai pengisi suara, tapi anehnya mereka tidak mengisi suara untuk karakter utama. Dengan animasi Storks ini, WB bisa berharap menyaingi Disney dan Pixar dalam ranah film animasi yang sebelumnya hanya dikuasai mereka. Jadi, bagi kalian Jelata yang akan menonton Storks yang tayang mulai 23 September, silakan berbagi pendapat di kolom komen sosial media kami ya.

Artikel Terkait