Premisnya terasa familiar, tapi dengan sedikit perubahan
Premis 'orang buta yang menghadapi para penyusup yang masuk ke rumah' akan membuat kita teringat dengan salah satu film yang sukses menggedor jantung, Don't Breathe. Dalam See For Me, pemeran utamanya adalah seorang gadis muda yang bertugas menjaga rumah yang bukan miliknya sendiri. Apa sama menegangkannya?
Sophie Scott, mantan atlet ski berbakat, mencari uang dengan menjaga rumah atau hewan peliharaan saat sang pemilik sedang pergi. Suatu hari, ia diminta menjaga sebuah rumah dan seekor kucing di lokasi yang cukup terpencil. Mengira bahwa semua akan berjalan dengan baik-baik saja, ternyata situasi berubah mencekam saat tiga orang pria mendatangi rumah tersebut untuk mencuri uang di brankas. Sophie hanya bisa mengandalkan aplikasi See For Me untuk membantunya melawan para penjahat.
Jika Don't Breathe mengandalkan ketegangan melalui kucing-kucingan antara sekelompok remaja dengan pria buta, See For Me mengandalkan kucing-kucingan antara Sophie dengan bantuan pemandu di aplikasi dalam melawan para penjahat untuk membuat film ini jadi menegangkan. Di beberapa adegan, memang hal itu berhasil. Namun, saat tidak memakai aplikasi, rasa berdebar-debar yang sudah dibangun terasa turun lagi.
Untungnya, adegan-adegan menegangkan yang ada sukses menangkap perhatian penonton hingga terpaku ke layar dan tidak mau kehilangan momen sedikit pun. Tapi, kadang ada rasa gregetan juga saat Sophie tidak mau dengar pemandunya dan malah bertindak sendiri sehingga kerap membawanya ke dalam bahaya besar. Karena fokus film ini ada pada Sophie dan usahanya bertahan hidup dari para pencuri, maka tidak banyak latar belakang para penjahat yang disajikan kepada penonton. Hanya satu revelation menjelang film berakhir.
Intinya, bagi kalian penyuka Don't Breathe, akan cukup terhibur dengan See For Me. Sama menegangkannya, tapi tetap bisa membuat kita bernapas di dalam bioskop.
