Pada akhirnya, semua aman, damai, sentosa
Semua menunggu akhir dari kisah bangkitnya dinosaurus yang dulu diawali oleh Steven Spielberg lewat Jurassic Park. Jurassic World: Dominion yang menjadi penutup dari saga ini diharapkan menghadirkan film yang epik sekaligus penutup yang memuaskan semua orang. Ternyata, Colin Trevorrow berhasil memberikan sebuah film aksi yang super seru, tapi kurang berkesan dalam beberapa aspek.
Melihat dari ending film kedua, saat para dinosaurus kabur ke alam bebas, kita tentu bertanya-tanya apa efeknya bagi kehidupan saat ini. Kacau, sudah tentu. Namun, yang kita ingin lihat adalah taraf kekacauan yang terjadi dan dampaknya pada berbagai aspek hidup. Embel-embel 'Dominion' pada judul memberi bayangan kalau dunia akan dilanda kekacauan, ternyata tidak sama sekali.
Bisa dibilang Jurassic World: Dominion adalah 80% pengulangan cerita dari seri-seri terdahulu. Formulanya sama, bahkan elemen-elemen kejutannya pun sama. Bagi yang sudah menonton semua seri Jurassic Park dan Jurassic World, pasti akan paham ketika melihat suatu adegan di film maka akan tahu kalau ini artinya sebentar lagi akan ada jumpscare, karakter yang ini pasti penjahat, dinosaurus akan menyerang dari sini dan sini. Tertebak sudah. Apakah tidak seru? Tidak juga, formula ini masih tetap berhasil, terutama di adegan kabur-kaburan dari dino. Sisanya, tidak begitu.
Adegan aksi film ini sepertinya tidak perlu dibahas. Sudah pasti seru, bahkan dari trailernya saja sudah terlihat. Yang menjadi masalah adalah dangkalnya cerita dalam film ini. Munculnya dinosaurus di era modern sepertinya tidak menjadi masalah dalam film ini, kehidupan tetap berjalan seperti biasa. Bahkan, bisa dibilang mereka sudah bisa beradaptasi hidup berdampingan dengan hewan-hewan purba ini. Dinosaurus di film ini tidak ubahnya seperti hewan-hewan eksotis yang dijual di pasar gelap. Mana chaos-nya?
Belum lagi film ini kembali memaksa munculnya suatu perusahaan antah-berantah yang super kaya untuk menjadi musuh dengan pemimpin yang selalu berniat sama: total kontrol atas dunia. Tentu saja ada Chris Pratt yang akan menggagalkan semua mimpi gila itu. Klasik. Ditambah tobatnya karakter dari dua series sebelumnya secara mendadak, tanpa pengembangan karakter apa pun, menambah klisenya cerita di film ini. Lalu ditutup dengan ending yang damai.

