Novocaine: Kelainan Genetik Bikin Aksi Makin Ciamik

by Redaksi

Novocaine: Kelainan Genetik Bikin Aksi Makin Ciamik
EDITOR'S RATING    

Tetap Menggigit Meski Tidak Merasakan Sakit

Pernah membayangkan bagaimana kalau kita tidak bisa merasakan sakit? Awalnya, mungkin akan terasa menyenangkan karena itu berarti mau jatuh, dipukul, atau terkena sesuatu pun, kita akan baik-baik saja. Namun, jangan lupa, rasa sakit itu adalah alarm ketika tubuh kita tidak baik-baik saja dan mengingatkan kita untuk segera minum obat atau mencari pertolongan. Jadi, saat tubuh tidak merasakan sakit, otak akan berpikir bahwa semua baik-baik saja dan itu malah membahayakan nyawa. Situasi ini kalau diangkat ke dalam film drama mungkin akan menjadi kisah yang sedih. Namun, lewat Novocaine, kelainan ini malah dijadikan kisah yang unik, penuh aksi, kekerasan, dan juga darah. Disutradarai duet Dan Berk and Robert Olsen, film ini dibintangi Jack Quaid, Amber Midthunder, Ray Nicholson, dan Jacob Batalon.

Nathan Caine, asisten manajer bank peminjaman modal, adalah seorang penyendiri yang kegiatan senggangnya hanya diisi dengan bermain game online dengan temannya, Roscoe. Dia tidak pernah menjalin hubungan atau pun bersenang-senang. Hal ini bukan tanpa sebab karena Caine menderita kelainan genetik CIPA yang membuatnya tidak bisa merasakan sakit. Hal itu tentu berbahaya karena bisa mengancam nyawanya kapan saja. Namun, Caine memberanikan diri untuk menerima ajakan salah satu pegawainya, Sherry, makan siang. Dari situ, hubungan mereka berlanjut dan semakin dekat. Namun, suatu hari, sekelompok perampok menyatroni bank tempat Caine dan Sherry bekerja. Setelah menguras brankas, mereka kabur dengan membawa Sherry sebagai sandera. Tidak ada pilihan lain bagi Caine, dia harus mengejar mereka meski itu berarti mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Alih-alih mengangkat kisah ini menjadi drama yang menyayat hati, kelainan genetik CIPA malah dijadikan tema sebuah film aksi. Hasilnya adalah film yang menghibur, seru, bikin ngilu, tapi juga lucu. Bayangkan Caine yang seumur hidupnya adem-ayem saja, harus bangkit mengejar penjahat demi menyelamatkan pujaan hatinya. Hampir mirip dengan The Monkey yang membuat kita menertawakan kematian, di sini, kita akan menertawakan kecelakaan yang ada. Situasi ini juga terjadi karena sosok Caine yang bak pahlawan kesiangan, tapi memanfaatkan kelainannya untuk melakukan tindakan gila seperti mencelupkan tangan ke minyak mendidih, memegang wajan panas, menghantamkan tangan ke kaca, terkena tembakan panah, dan masih banyak lagi. Kekerasan yang ditampilkan memang bisa dibilang eksplisit dan tidak setengah-setengah. Belum lagi ditambah darah dan tulang yang bermunculan. Menontonnya memang seru, tapi bagi yang lemah jantung siap-siap untuk menutup mata atau telinga di beberapa bagian.


Ceritanya sendiri tergolong standar, seorang pria yang jatuh cinta dengan gadis pujaannya dan harus jatuh-bangun menolong si gadis saat dia terancam bahaya. Bukan tema baru di perfilman Hollywood. Namun, Novocaine berhasil menghadirkannya dengan cara yang tidak biasa dan ditambah twist yang cukup bikin kita kaget di tengah cerita. Keseruan film ini juga ditunjang oleh Jack Quaid yang sukses menghadirkan sosok Nathan Caine yang introvert, namun juga seketika bisa berubah saat menemukan cinta dalam hidupnya hingga rela bertaruh nyawa. Setelah tampil berengsek di Companion, Quaid sukses membuat penonton mendukung dan bersorak untuknya di sini. Selain Quaid, ada Amber Midthunder yang sukses mencuri perhatian saat tampil di Prey yang merupakan prekuel waralaba Predator serta Ray Nicholson, putra Jack Nicholson, yang sempat muncul di Smile 2.

Menonton Novocaine bak naik roller-coaster tanpa tahu akan ada turunan, belokan, atau putaran. Banyak kejutan asyik yang bisa bikin kita tertawa atau berteriak sepanjang durasinya. Namun, sekali lagi kami tekankan, bahwa film ini bukan untuk mereka yang berjantung lemah atau takut melihat darah. Kalau memang kalian tidak masalah dengan itu, Novocaine jelas menjadi salah satu hiburan yang sayang untuk dilewatkan.