Akhirnya Indonesia punya film eksorsisme!
Bicara film horor, Indonesia jelas punya stok cerita yang nggak akan ada habisnya. Ada yang full fiksi, ada pula yang diadaptasi dan terinspirasi dari kisah nyata. Banyaknya ragam budaya, sifat kedaerahan, dan latar tempat juga bisa jadi sumber ide cerita yang menarik ratusan ribu penonton dalam hitungan hari. Akan tetapi, ada satu sisi yang belum pernah disinggung: keragaman agama. Horor Indonesia selalu dihubungkan dengan unsur agama Islam. Mulai dari hadirnya wujud pocong, sampai munculnya ustaz dengan lantunan ayat Quran sebagai pengusir setan yang mujarab. Kini, ada film horor dengan perspektif berbeda. Kuasa Gelap hadir dengan premis pemuka agama Katolik yang menyelamatkan nyawa manusia lewat ritual eksorsisme.
Kuasa Gelap mengisahkan Romo Thomas (Jerome Kurnia), pastor muda yang punya trauma besar karena kepergian adik dan ibunya. Trauma yang terus menghantuinya ini membuat Thomas meragukan iman dalam dirinya. Ia ingin mundur dan menjalani hidup sebagai orang biasa. Namun, jalan Tuhan tentu berbeda. Adanya kasus aneh yang melibatkan Kayla (Lea Ciarachel) dan Cilla (Freya JKT48) membuat Thomas bergabung dengan Romo Rendra (Lukman Sardi) untuk melakukan ritual eksorsisme. Tak disangka, makhluk yang mereka hadapi bukanlah iblis biasa. Komitmen besar pun harus dikerahkan Thomas demi menyelamatkan nyawa anak yang tidak berdosa.
Disebut telah melalui proses riset panjang dan mendapat persetujuan resmi dari pihak perwakilan Vatikan, penggarapan Kuasa Gelap jelas terlihat serius. Penceritaan dan dialognya tersusun rapi dan hati-hati, terutama setiap untaian doa berbahasa Latin yang diucapkan Romo Rendra dan Romo Thomas. Benar-benar terasa bedanya ketika setiap bab dan ayat Alkitab mulai diucapkan untuk mengusir roh jahat. Bahkan, gestur yang ditampilkan Jerome Kurnia dan Lukman Sardi sebagai romo pun tampak meyakinkan. Bisa dibilang, Kuasa Gelap pantas menjadi patokan untuk film eksorsisme di masa mendatang yang siapa tahu akan lebih banyak digarap di Indonesia.
Akting para pemeran Kuasa Gelap juga lebih dari cukup dalam mengantarkan kesatuan cerita yang solid. Jerome berhasil menampilkan rasa ragu dan sifat ‘menghukum diri’ dari sosok Romo Thomas. Sementara, sikap tenang dan penuh wibawa dari Rendra, sang romo senior, berhasil disampaikan dengan baik oleh Lukman Sardi. Sayangnya, ada beberapa part yang terasa nanggung. Kejadian dan efek lanjutan yang membuat Thomas menjadi trauma berat kurang digambarkan dengan dramatis. Kisah Romo Rendra hingga akhirnya bisa menjadi pastor yang menguasai ilmu eksorsisme juga sama sekali tidak disinggung.
Kejutan justru datang dari Lea Ciarachel yang berhasil menghidupkan karakter Kayla, baik saat ‘sehat’ maupun saat kerasukan. Perubahan sikap dan ekspresinya sebagai remaja yang selalu gamang dan gelisah lalu berubah jadi brutal dan sadis patut diacungi jempol. Senyum seringai, suara tertawa, dan tatapannya nggak terasa over sehingga ngerinya justru semakin terasa.
Meski Kuasa Gelap berkisah tentang ancaman iblis yang mengganggu manusia, jumpscare berupa penampakan makhluk halus justru minim di sini. Yang menggelegar justru hadir dari music score dan suara iblis yang mengerikan setiap Kayla kerasukan. Bangunan sekolah, rumah yang ditempati Kayla dan sang ibu (Astrid Tiar), serta gereja yang menjadi safe place ditampilkan dengan lighting berbeda sehingga terlihat jelas mana tempat yang membuat gelisah dan mana yang membuat hati terasa tenang. Menariknya, entah ini disengaja atau tidak, ada dialog dari Romo Rendra yang dikutip dari ayat Al-Quran. Penampilan Freya pun, meski cuma sebentar, cukup menyegarkan dan sempat mengundang tawa lewat dialognya yang lucu.
Dibuka dengan kalimat “90% kasus kesurupan yang dilaporkan ke gereja adalah masalah kesehatan mental. Hanya 10% yang benar-benar membutuhkan eksorsisme,” Kuasa Gelap memberi semacam hikmah bahwa sebenarnya manusia itu jauh lebih kuat dan hebat dibanding tipu daya iblis. Lewat iman dan keyakinan akan kuasa Tuhan dalam diri, kita pasti bisa mengalahkan segalanya.