Para Gamemakers pada acara 1st IHG Anniversary
Menjelang perilisan sekuel dari The Hunger Games yang kini memiliki subjudul Catching Fire rasanya nggak afdol dong kalau Layar-Tancep tidak mengangkat komunitas Indo Hunger Games (IHG) untuk Rubrik Komunitas kali ini. Jadi, dengan segenap daya dan upaya jiwa serta raga, mimin pun berhasil berkirim pesan melalui siulan ala Mockingjay-nya Katniss (jangan tanya sejontor apa bibir mimin sekarang kepada pendiri Indo Hunger Games yang bernama Intan ini.
Percayakah kalian bahwa IHG dibentuk berdasarkan rasa frustasi? Percayalah apa yang dikatakan Rudi! Ya, ternyata terbentuknya IHG ini disebabkan Intan frustasi karena ternyata belum ada yang mengenal The Hunger Games. “Setelah baca trilogi The Hunger Games, yang terlintas dalam benakku saat itu, “I NEED TO TALK TO SOMEBODY ABOUT THIS TRILOGY!” Sayangnya, orang di sekitarku belum ada yang membacanya. Bahkan tahu aja enggak. Belum nyerah, aku langsung meng-googling komunitasnya. Aku menemukan beberapa fanbase The Hunger Games di Indonesia di Twitter. Sayangnya, sudah tidak aktif sudah berbulan-bulan lamanya.”
Dari rasa gondok yang berkepanjangan itulah (makanya makan garam beryodium dong biar nggak gondok…itu gondong, mimin!) dan berbekal nekad (serta roti, selai, sama orange jus. Kan ceritanya bekal…), Intan pun membuat akun Twitter @IndoHungerGames dan secara resmi berdiri pada 8 September 2011. Mengenai tujuannya sendiri (terbentuknya IHG lho, bukan tujuan hidupnya Intan), cewek manis ini berkomentar, “Komunitas IHG hadir untuk menjadi wadah berbagi seputar trilogi The Hunger Games, menyebarkan ‘demam’ The Hunger Games di Indonesia, dan mengayomi Tributes Indonesia melalui media sosial dan event kami.” (wah, tujuan yang mulia. Mimin terharu, hiks…hiks…).
Sambutan yang diberikan Tributes (sebutan untuk para pencinta The Hunger Games) ternyata cukup besar. “Total anggota kami di Twitter saat ini sekitar 7.300 tributes. We’re very proud and thankful for each one of them. Tributes Indonesia terdiri dari SD sampai yang sudah bekerja dan memiliki anak; serta tinggal di Indonesia hingga luar negeri, seperti Australia, Amerika dan Riyadh,” jelas Intan. Wuih, Riyadh. Mimin jadi penasaran, di sana Katniss-nya pake cadar nggak ya?
Acara Vote for Mockingjay
Komunitas tanpa acara rasanya pasti hambar ya. Kayak sayur tanpa garam, kayak bulan tanpa bintang, kayak Romeo tanpa Juliet, kayak nasi tanpa centong, kayak sendok tanpa garpu, dan kayak bajaj yang bannya hanya satu atau dua. Begitu juga dengan IHG. Yang pasti kegiatan mereka bisa dibilang cukup padat merayap seperti yang dituturkan Intan.
“Sejak IHG terbentuk hingga sekarang, sudah ada beberapa acara yang kami selenggarakan. Acara pertama adalah VOTE FOR MOCKINGJAY yang digelar di Citywalk Sudirman. Disanalah aku bertemu dengan panitia a.k.a Gamemakers IHG (Fredy, Adrin, Icha, Nuna dan Kiki) untuk pertama kalinya. Acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan trilogi The Hunger Games sekaligus mengumpulkan voting agar buku terjemahan ketiga trilogi THG segera terbit di Indonesia. Terus, ada MOCKINGJAY PARTY ketika buku ketiga Mockingjay rilis. Berikutnya, ada Nonbar IHG: The Hunger Games di fX Sudirman.”
Perlahan tapi pasti, kepanitiaan IHG pun bertambah dengan bergabungnya Ubi, Mudita, Imarra dan Rully. Tidak hanya mengadakan acara-acara kumpul biasa, IHG pun mengadakan acara yang lain dari yang lain. “Event terbesar kami di tahun 2012 adalah IHG 1st Anniversary di Bumi Perkemahan Ragunan. Untuk pertama kalinya, kami mengadakan THE ULTIMATE HUNGER GAMES EXPERIENCE di mana Tributes bisa merasakan permainan The Hunger Games yang sesungguhnya.”
Para Tributes dan Gamemakers berfoto bersama dalam 1st IHG Anniversary
Di tahun 2013 ini, IHG bekerja sama dengan Indo Harry Potter mengadakan Jakarta Adventure Day di Car Free Day dan .Monas, yaitu event yang menggabungkan unsur Hunger Games dan Harry Potter yang dikemas dalam bentuk ‘Amazing Race’. Berikutnya tentu saja tidak ketinggalan nobar Catching Fire yang sedianya akan diadakan di IMAX Gandaria City
Nah, bagaimana dengan merchandise The Hunger Games, atau istilah jelatanya ‘kenang-kenangan’, yang sudah dikoleksi para Tributes? “Di antara Gamemakers IHG, yang paling lengkap dan niat banget koleksinya itu Mudita. Selain buku Trilogi THG yang lengkap, dia juga mengoleksi movie tie-in dan buku THG-related seperti Tributes Guide, The World of The Hunger Games, bertumpuk majalah yang berhubungan dengan THG, DVD, soundtrack, kaos, pin Mockingjay, sampai original merchandise seperti backpack-nya Katniss.”
Deretan merchandise yang bikin laper mata
Intan yang suka dengan karakter Cinna ini sendiri mengaku ketertarikannya dengan THG dikarenakan kepiawaian sang pengarang menulis novel dengan mengaitkan berbagai isu di dunia nyata. “Isu politik, di mana pemerintah di Panem sangat mengontrol rakyatnya dengan cara kejam; isu ekonomi dan sosial, di mana terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial antara pemerintah dan rakyatnya; isu kemanusiaan, di mana ditemukannya kebrutalan dalam menghukum rakyatnya dengan mengirimkan anak di bawah umur untuk bertarung sampai mati. It’s mind-blowing story to write, to read, and to tell,” cerita Intan berapi-api (sampai harus mimin guyur pake aer lho biar padem).
Wawancara ini kemudian mimin sudahi dengan pertanyaan “Apa rencana IHG setelah THG tamat?” dan jawaban Intan sangat singkat, padat, dan jelas “Lihat saja ke depannya dan doakan lancar.”