Polisi robot sang pembela keadilan akhirnya beraksi kembali setelah sekian lama, mampukah ia membawa penonton ke jalan yang benar??
Generasi 80 dan 90-an pasti ingat tentang seorang polisi bernama Alex Murphy yang ketika menjalankan tugasnya terkena cedera yang menghancurkan hampir 80% tubuhnya sehingga untuk membuatnya tetap bisa hidup perusahaan OCP memberikannya tubuh robot yang didesain sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan polisi. Dan, sang polisi yang nyaris tewas pun akhirnya turun kembali ke jalan dengan nama Robocop. Yup, siapa tak kenal Robocop di era itu: tangguh, efisien, tapi punya nurani. Saat itu, serial TV dan filmnya begitu dinanti. Tapi, setelah itu, sang Robocop pun dihentikan sampai akhirnya tahun ini sang polisi robot turun kembali ke jalan dengan sutradara baru dan kostum baru. Bagaimana hasilnya?? Ikuti saya.
Film reboot ini pertama kali diumumkan oleh Screen Gems di tahun 2005. Sejak saat itu, banyak sutradara dan penulis naskah dirumorkan untuk menangani film ini. Awalnya, Darren Aronofsky dan penulis naskah David Self yang akan memimpin film ini untuk rilis tahun 2010, tapi berbagai masalah dan penundaan terjadi sepanjang waktu sampai akhirnya Jose Padilha mengambil alih dan produksi film pun dimulai. Awalnya film ini ditujukan untuk rilis pada tahun 2013, tapi lagi-lagi mengalami penangguhan hingga akhirnya mendapat jadwal rilis tetap pada Februari 2014.
Dengan begitu banyak masalah pada masa produksi bagaimanakah akhirnya kualitas film ini? Untuk saya pribadi, film ini lumayan bagus. Ber-setting di tahun 2028 di mana perusahaan Omnicorp adalah produsen robot no. 1 dunia. Sayangnya, robot produksi mereka malah ditolak masuk di Amerika dikarenakan masyarakatnya yang robo-phobic. Maka, agar robot mereka bisa diterima, Omnicorp memutuskan membuat robot yang di dalamnya terdapat pahlawan cacat yang dicintai masyarakat. Pencarian pun berakhir ketika polisi jujur bernama Alex Murphy mengalami kecelakaan dikarenakan menyelidiki bos mafia bernama Antoine Vallon yang didukung oleh orang dalam di kepolisian. Dengan persetujuan keluarga maka akhirnya Alex Murphy pun diberi tubuh robot agar bisa selamat. Walaupun selamat dengan hampir seluruh badannya adalah robot, tapi Murphy masih memiliki sisi emosi yang menurut para petinggi Omnicorp merupakan kelemahan. Mereka pun menghilangkan hal tersebut sehingga menjadikan Murphy tak jauh dari robot yang berisi tempelan manusia. Bagaimanakah kehidupan Murphy setelah itu? Bagaimana hubungannya dengan keluarga dan Omnicorp?
Secara keseluruhan film ini memiliki cerita yang bagus dan tidak menjelimet dengan intrik-intrik sok tinggi dunia kepolisian. Isu tentang penggunaan robot di kalangan manusia juga diangkat tanpa membuat beban pikiran menjadi bertambah. Film ini sendiri masih memuat aksi yang bagus dan tidak berlebihan. Semuanya pas dan di waktu yang tepat. Para aktor pun bermain baik. Walau bukan akting-akting sekelas Oscar, tapi mereka cukup meyakinkan di perannya masing-masing, terutama untuk aktor-aktor dengan jam terbang tinggi, seperti Gary Oldman, Samuel L. Jackson, dan Michael Keaton. Sedangkan, untuk pemeran si robot sendiri, Joel Kinnaman (yang wajah dan suaranya entah kenapa menurut saya mirip Chris Angel) sudah cukup bagus, ditambah pemeran sang istri Abbie Cornish yang memang sebagai pemanis saja.
Sebagai pembuka dan pengenalan Robocop pada generasi baru, film ini sudah cukup berhasil dan saya sendiri berharap agar dibuat sekuelnya karena potensi sang robot belum tergali secara maksimal di film ini.