Sineas Lokal dan Saudara Kembarnya di Hollywood Sana (PART 1)

by Dwi Retno Kusuma Wardhany

Sineas Lokal dan Saudara Kembarnya di Hollywood Sana (PART 1)

Tahukah Jelata kalau beberapa sutradara lokal kita punya beberapa kesamaan dengan sutradara Hollywood sana. Siapa saja mereka dan apa kesamaannya menurut sudut pandang kami?

Indonesia memiliki banyak sutradara. Beberapa di antaranya sudah menorehkan prestasi dengan membukukan perolehan jutaan penonton untuk film garapan mereka. Ada pula yang terkenal karena ceritanya suka menyertakan twist tidak terduga sehingga membuat penonton selalu keluar bioskop dengan tercengang dan berkata “Anjay, endingnya kok gitu ya? Nggak nyangka gue.” Tapi tahukah Jelata kalau beberapa sutradara lokal kita punya beberapa kesamaan dengan sutradara Hollywood sana. Siapa saja mereka dan apa kesamaannya menurut sudut pandang kami?
 
 
1. ANGGA DWIMAS SASONGKO VS MARTIN SCORSESE
 
Siapa Angga?
Angga adalah sutradara muda Indonesia yang bisa dikatakan sedang naik daun. Karyanya mencuri perhatian lewat Hari Untuk Amanda dilanjutkan dengan Cahaya Dari Timur dan puncaknya Filosofi Kopi. Kini, dia mendapat kesempatan menangani proyek Wiro Sableng.
Filmografi: Cahaya Dari Timur, Filosofi Kopi, Surat Dari Praha
 
Siapa Martin Scorsese?
Martin Scorsese sendiri punya filmografi yang panjang dan terkenal berkat film-filmnya yang penuh makna mengenai kehidupan. Sudah banyak penghargaan diraihnya hingga akhirnya mendapat Sutradara Terbaik pada ajang Oscar 2006 lewat The Departed.
Filmografi: Taxi Driver, The Aviator, The Departed
 
Photo credit Angga: rollingstone.co.id
Photo credit Scorsese: TV Tropes
 
 
KENAPA SAMA?
Tidak semua film Angga bisa diterima orang banyak, entah dari dialognya yang jujur hingga temanya yang mungkin dianggap terlalu berat. Namun, setiap film Angga memiliki feel yang berbeda dari film Indonesia kebanyakan sehingga hal ini menjadi ciri khasnya. Scorsese pun juga sama. Tidak semua filmnya bisa diterima masyarakat luas, namun bagi kalangan yang sudah mengenalnya, setiap film Scorsese memiliki sentuhannya sendiri. Mereka sutradara yang sangat mementingkan alur cerita dibanding embel-embel gimmick, seperti CGI.
 
 
 
2. ANGGY UMBARA VS MICHAEL BAY
 
Siapa Anggy?
Menjajal layar lebar lewat Mama Cake, baru lewat Comic 8 yang menyatukan banyak komika dalam satu film yang membuatnya mendapat perhatian. Kepiawaiannya meramu tema-tema pop pun dikeluarkannya lewat Comic 8: Casino King Part 1 dan Part 2 serta Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1
Filmografi: Comic 8: Casino King Part 1 & 2, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1
 
Siapa Michael Bay?
Siapa yang tidak mengenal sutradara ini? Dikenal sebagai si spesialisasi ledakan, Bay berhasil menyajikan pertarungan antarrobot dengan spesial efek yang memukau banyak pihak lewat Transformers. Sempat dikabarkan akan mundur dari kursi sutradara adaptasi mainan Hasbro tersebut, Bay ternyata kembali lagi.
Filmografi: Transformers franchise, 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi
 
Photo credit Anggy: bintang.com
Photo credit Bay: hollywood.com
 
 
KENAPA SAMA?
Film-film Anggy tidak selalu dinilai bagus oleh banyak kalangan. Tapi, mau dikata filmnya jelek, tetap ada jutaan penonton yang menyaksikan. Contoh teraru adalah Warkop DKI: Reborn yang mencetak rekor nasional. Sama seperti Bay. Franchise Transformers-nya tidak luput dari caci-maki, namun tetap saja ratusan juta dolar mengalir masuk kantong. Selain itu, penggunaan spesial efek, slow motion berlebihan, serta banyak wanita seksi bertebaran sepanjang film turut mempengaruhi kesamaan mereka.
 
 
 
3. GARIN NUGROHO VS TERRENCE MALICK
 
Siapa Garin?
Salah satu sutradara yang sudah malang melintang di Indonesia. Berhasil meraih berbagai penghargaan dan sudah membuat berbagai film dengan tema yang bervariasi. Berbicara mengenai film seni, nama sutradara kelahiran Yogyakarta ini pasti akan disebut.
Filmografi: Cinta Dalam Sepotong Roti; Aach, Aku Jatuh Cinta; Opera Jawa
 
Siapa Malick?
Sutradara kenamaan kelahiran Ottawa ini sudah membuat beberapa film yang hanya disukai kalangan tertentu (SNOB), seperti The Tree of Life atau Knight of Cups. Malick kerap menggali tema mengenai alam, kesadaran manusia, dan hubungan antara alasan dan insting.
Filmografi: The Tree of Life, The Thin Red Line, Knight of Cups
 
Photo credit Garin: 21cineplex.com
Photo credit Malick: m.mediatly.com
 
 
KENAPA SAMA?
Tidak semua penonton suka, bahkan mengerti film Garin atau Malick. Film-film keduanya juga tidak termasuk ke dalam box office karena cara penceritaannya yang terkadang sulit diterima selera orang banyak. Namun, Malick dan Garin sama-sama piawai menghadirkan dialog-dialog puitis dan shoot-shoot lansekap nan indah. Jelata bisa merenung di depan layar bioskop hanya karena menyaksikan gambar mereka, sehebat itu.
 
 
Cuma tiga sutradara aja? Tentu masih ada, Jelata. Tunggu sambungannya ya...

Artikel Terkait