Lupakan film serius. Ini film receh yang menghibur.
Early review Baywatch di Amerika membuat film ini mendapat
nilai yang buruk. Untuk menghormat bulan puasa yang jatuh tepat sehari setelah Baywatch rilis, makanya diputuskan untuk
diundur ke tanggal 19 Juli. Pengunduran jadwal ini menyebabkan kita yang belum
menyaksikannya “diserang” berbagai review
yang rata-rata kecewa dengan adaptasi salah satu serial televisi legendaris
ini. Hal inilah yang membuat ekspektasi para penonton di Indonesia tidak
terlalu tinggi karena bersiap untuk menghadapi kekecewaan.
Namun,
Baywatch ternyata berhasil melebihi
ekspektasi, bahkan sebagai film hiburan menjelang akhir musim panas, film ini
tidak mengecewakan. Tidak mengecewakan di sini bukan dalam artian penuh twist cerdas dengan berbagai karakter
kuat. Kalian yang datang dan berharap Baywatch akan dibuat agak serius seperti
serial televisinya karena film ini benar-benar konyol dan dibuat bukan untuk
ditonton dengan kening berkerut dan mempertanyakan hal-hal yang tidak masuk
akal.
Baywatch dibuat untuk tontonan pelepas
stres dengan jokes receh dan semivulgar.
Adegan-adegan slow-motion yang menjadi
ciri khas di serialnya turut diadaptasi, bahkan diejek secara terang-terangan
oleh para karakternya lewat dialog. Uniknya, film ini menggabungkan lagu-lagu
lama dengan lagu baru yang membuat para penontonnya akan kembali bernostalgia
ke masa saat serial Baywatch muncul. Transformasi
yang patut diacungi jempol adalah perubahan Zac Efron. Dari aktor remaja pujaan
gadis-gadis, ia tidak segan-segan membesarkan badan dan bertingkah konyol di
film ini.
Dari ceritanya
sendiri, tidak ada yang spesial. Seakan hanya mencomot satu episode dari serial
televisinya dan dibuat lebih panjang dengan menambahkan segmen seleksi penjaga pantai
baru dan berbagai adegan konyol. Green
screen yang dipakai pun masih terasa kasar di beberapa bagian, seperti efek
kebakaran kapal di tengah laut atau saat matahari tenggelam.
Namun,
dengan segala “kebodohannya”, Baywatch tidak
pelak lagi salah satu film hiburan yang apa adanya. Mereka tahu “jualan” mereka
sejak awal adalah deretan wanita cantik berbaju renang merah, pria-pria
berotot, dialog semivulgar, hingga slow-motion
dan itulah yang mereka perlihatkan. Jangan berharap apa-apa selain terhibur,
dijamin kalian akan puas.