John Wick Chapter 3: Parabellum - Tanpa Ampun Walau Keanu Semakin Lambat

by Prima Taufik

John Wick Chapter 3: Parabellum - Tanpa Ampun Walau Keanu Semakin Lambat
EDITOR'S RATING    

“Sampai Jumpa.” - John Wick.

Mungkin tidak ada yang mengira saat John Wick difilmkan pertama kali hasilnya akan menjadi trilogi seperti ini. Film ini menggunakan ide yang sudah kuno dan banyak dipakai di film lain. Seorang mantan pembunuh terhebat yang pension, terpaksa kembali saat orang terdekat mereka disakiti. Namun, yang membuat film ini spesial adalah aksi bakuhantam yang sangat keras serta penggunaan senjata api yang brutal. John Wick mengajarkan kita bagaimana menjadi pembunuh sesungguhnya. Tanpa ampun, tanpa ekspresi, dan selalu pastikan musuhmu mati dengan menembak kepalanya.

Cerita lalu berkembang dan dunia John Wick seketika menjadi lebih luas. Penonton mulai tertarik dengan detil-detil lain, seperti Hotel Continental yang netral, High Table, dan segala macam kode pembunuh seperti Excommunicado dan lain-lain. Seketika film ini menjadi lebih menarik. John Wick Chapter 3: Parabellum melanjutkan cerita tidak lama dari akhir film sebelumnya. Di sini kita akan melihat bagaimana John Wick diburu oleh semua pembunuh di New York.

Chapter 3 ini lebih memfokuskan pada apa itu High Table dan kenapa organisasi ini sangat ditakuti oleh semua orang. Namun pengenalan High Table ini sangat bertele-tele dan terlihat seperti kuat, tapi kalah begitu mudah. Pemimpin mereka yang bermarkas di suatu tempat di padang pasir juga tidak masuk akal. Bagaimana mungkin mengontrol organisasi pembunuh terbesar di dunia dari tenda rapuh di suatu tempat antah-berantah di tengah gurun pasir?


Bagi kita penonton Indonesia tentu saja yang dinanti adalah penampilan Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman di film ini. Ternyata, hasilnya cukup bagus. Selain melakukan aksi silat seperti biasa, kali ini Yayan dan Cecep juga mendapat dialog dalam bahasa Indonesia. Asyiknya, Keanu Reeves juga mengucapkan dialog  dalam bahasa Indonesia yang disambut tawa para penonton.

Tidak bisa dipungkiri walau masih tetap tidak ada perubahan pada wajah, Reeves sudah mulai uzur. Terlihat dari gerakannya yang melambat walau sudah menggunakan editan yang cepat. Beberapa kali terlihat dia menunggu gerakan lawan dan sebaliknya sehingga koreografi pertarungan terlihat kurang lancar. Justru, adegan aksi kejar-kejaran dengan motor dan kuda terlihat lebih menarik dibanding pertarungan satu lawan satu.

Melihat bagaimana film ini berakhir bisa dipastikan akan ada satu chapter lagi yang harus dilewati oleh John Wick. Namun, ada baiknya cerita John Wick ini diakhiri dengan cepat dan manis. Jangan sampai bertele-tele hingga menjadi seperti Fast Furious yang sekarang sudah kehilangan inti cerita mereka dari pembalap jalanan menjadi pembalap setengah dewa. Akhir kata seperti yang diucapkan John Wick di dalam film, “Sampai Jumpa.”