Indiana Jones pun angkat topi melihat cara Sandra Bullock dan Channing Tatum mencari harta karun
Jika ada nama Sandra Bullock sebagai pemeran utama suatu film, maka sudah bisa dipastikan 90% dari tema film itu adalah komedi romantis. Wanita yang angkat nama lewat Speed ini memang sudah dicap sebagai ratunya film-film komedi romantis, dulu pesaing Katherine Heigl. Tapi, nama terakhir sudah tidak jelas ke mana rimbanya. Walau tema dan latar yang diusung berbeda-beda tapi jika ada Sandra Bullock bisa dipastikan film tersebut adalah drama atau komedi romantis.
Kali ini, lewat The Lost City, ia berpasangan dengan Channing Tatum yang namanya juga mulai meredup. Orang masih mengingat Tatum dalam film Magic Mike serta proyek Gambit yang entah bagaimana nasibnya. Keduanya kali ini mencoba peruntungan di film komedi romantis semi-aksi yang kalau dilihat dari trailernya saja sepertinya lucu.
Entah sudah keberapa kalinya Sandra Bullock berperan sebagai wanita kesepian yang harus menjalani hidup monoton, baik dalam karir maupun percintaan. Kali ini ia berperan sebagai penulis novel, Loretta Sage, yang bukunya mandek sejak suaminya meninggal. Kemalasannya muncul di publik berbanding terbalik dengan model sampul novelnya, Alan (Tatum) yang kariernya naik sejak berpose di sampul novel Loretta. Dua orang tidak cocok ini ternyata harus mengalami petualangan seru saat ternyata kisah novel milik Loretta dianggap nyata oleh seorang jutawan norak, Abigail Fairfax, yang diperankan mantan Harry Potter, Daniel Radcliffe.
Sudah bisa ditebak dengan plot klise semacam itu, dua orang ini akan mengalami percekcokan yang berujung pada kisah cinta. Namun, bukan itu yang membuat film ini menjadi seru. Meski bukan dimaksudkan untuk film aksi, namun adegan-adegan aksi di film inilah yang membuatnya jadi seru. Banyak dialog lucu serta tindakan konyol dari karakter Loretta dan Alan yang dipaksa menjadi petualang, padahal mereka hanya penulis dan model sampul. Bullock dan Tatum tentunya sudah fasih berakting dengan gaya seperti ini. Walau kita sudah tahu akhirnya akan seperti apa, tetap saja prosesnya lumayan bikin tertawa.
Yang minus dari film ini mungkin karakter villain Fairfax. Untuk karakter penjahat stereotip seperti Abigail, rasanya sayang sekali menggunakan aktor sekaliber Radcliffe. Karakternya di sini mirip sekali dengan karakter jahat lainnya yang ia perankan di Now You See Me 2. Tetapi, bagi film komedi romantis yang fokus pada pasangan utama, mau seperti apa pun villain-nya tidak akan jadi masalah. Toh, karakter ini hanya sekadar tempelan, bukan mastermind seperti Riddler.
Memang bukan jenis film yang akan membekas di kepala setelah kita keluar dari bioskop, tapi The Lost City mampu membuat senyum kita terkembang beberapa kali saat menyaksikan adegan-adegan di layar. Film ini bisa dibilang berhasil memenuhi tugasnya untuk menjadi film ringan yang menghibur di saat pandemi tidak kunjung usai. Ada satu after credit di film ini, jadi jangan dulu buru-buru berdiri saat film usai.