Untungnya tidak ada bagian yang disensor kali ini.
Melanjutkan film pertamanya yang tidak diduga bisa mencetak hits, kali ini semua tim sukses di balik film pertama kembali untuk sekuelnya yang mendapat embel-embel The Golden Circle. Matthew Vaughn kembali di belakang layar bersama Jane Goldman, sedangkan Taron Egerton dan Mark Strong kembali memerankan Eggsy dan Merlin bersama Colin Firth yang kembali sebagai Harry. Tim ini dilengkapi deretan aktor ternama lainnya seperti, Channing Tatum (Magic Mike), Halle Berry (Monsterball), Michael Gambon (Harry Potter Series) dan Pedro Pascal (serial Game of Thrones). Kali ini, yang harus mereka hadapi adalah seorang kartel narkoba kelas dunia yang diperankan Julianne Moore (The Hunger Games: Mockingjay). Hasilnya, bisa dibilang Kingsman: The Golden Circle ini bisa menyamai keseruan yang ditampilkan pada film pertama.
Sosok Eggsy di sekuel ini diperlihatkan sebagai seorang Kingsman yang sudah matang. Hubungannya dengan sang Putri Swedia juga ternyata berjalan baik. Namun, di saat yang bersamaan, ancaman baru berhasil membuat Kingsman luluh lantak. Mereka yang tersisa terpaksa minta bantuan pada saudara jauh mereka, yaitu Statesman.
Premis yang disajikan mirip dengan film pertama, penjahat yang memiliki wajah baik-baik, ternyata bengis dengan hampir seluruh penduduk dunia jadi ancaman. Aksi-aksi menegangkan Eggsy dan tim Statesman untuk mengalahkan sang penjahat benar-benar membuat penonton terhibur. Terlebih lagi, Vaughn tetap mempertahankan humor-humor dewasa yang bisa membuat tertawa terbahak-bahak bagi yang mengerti. Sedikit terasa seperti pengulangan film pertamanya, Kingsman: The Golden Circle punya keseruannya tersendiri. Selain itu, trend menggunakan lagu lawas pada adegan aksi juga dilakukan Vaughn untuk film ini.
Film ini memang bertumpu pada kekuatan akting Egerton yang memerankan Eggsy. Aktor lainnya memang tidak ada yang berakting jelek, tapi sepertinya tidak butuh usaha lebih untuk memerankan tokoh mereka. Jika dibandingkan dengan film pertama, karakter Poppy tidak se-memorable Valentine yang diperankan Samuel L Jackson. Sama dengan Edward Holcroft yang kurang dapat menyaingi karakter pembunuh Giselle.
Vaughn masih tetap bermain dengan gerakan kamera yang dinamis mengikuti gerakan pemain. Warna-warna cerah juga masih sering muncul di beberapa aksi. Ciri khas ini untungnya masih dipertahankan oleh Vaughn di film kedua. Adegan-adegan aksi yang ada masih bisa membuat penonton terpukau. Sayangnya, kali ini tidak ada adegan yang seintens perkelahian Eggsy dan Giselle. Eggsy yang diceritakan sudah berpengalaman kali ini seperti tampak mudah saja mengalahkan siapapun.
Durasi yang cukup lama dan sedikit penurunan tensi di bagian akhir hanyalah beberapa kekurangan yang bisa dimaklumi dari film ini. Memang tidak ada hal baru yang istimewa tapi rasa yang kita inginkan dari film pertamanya masih tetap ada. Bagian akhir mengisyaratkan bakal ada kelanjutan, semoga film ini menjadi franchise yang lebih besar lagi ke depannya.