Ant-Man and the Wasp: Quantumania - Kenikmatan Menonton Film MCU Berganti Kebosanan

by Redaksi

Ant-Man and the Wasp: Quantumania - Kenikmatan Menonton Film MCU Berganti Kebosanan
EDITOR'S RATING    

Film Marvel yang paling sulit dinikmati

Setelah satu dekade lebih dan menyajikan salah satu film terlaris di dunia, Marvel Studios sepertinya sudah lelah untuk membuat film yang menghibur. Mereka menyerahkan film-filmnya pada orang-orang yang mau bekerja sama dengan mengikuti template cerita yang sudah ada. Ditambah jadwal rilis yang semakin gila dan padat, hasilnya film Ant-Man and the Wasp: Quantumania seperti disutradarai oleh anak SMU dengan naskah yang ditulis AI untuk anak sekolah dasar. Benar-benar buruk.

Seperempat awal film dipenuhi dengan rekap kehidupan Scott Lang setelah event Avengers: Endgame. Hidupnya tampak nyaman dengan berbagai kegiatan sosial yang mewah. Anehnya, ia malah tidak tahu apa saja tingkah laku anaknya. Setengah awal film penuh dengan dead air alias kesunyian canggung tanpa dialog. Pun, ketika dialog-dialog mulai mengalir, emosinya tidak ada. 

Film-film MCU sekarang seperti dibuat hanya untuk memenuhi tenggat deadline yang sudah ditetapkan. Cerita dan keutuhan karakter diabaikan, yang penting film selesai, lalu muncullah after credit yang ditunggu-tunggu. Orang lebih penasaran dengan cuplikan 30 detik dibanding menikmati filmnya sendiri selama 2 jam. Sebagai pembuka Phase 5, jelas ini sebuah kemunduran dan pukulan telak bagi MCU. Mereka harus mulai serius menggarap sisa film MCU yang akan keluar tahun ini jika tidak ingin semakin dibenci para fans.


Kemunculan Kang adalah yang paling ditunggu sebagai musuh utama dari saga Multiverse ini. Kang bisa dibilang beruntung diperkenalkan melalui satu film dibanding Thanos yang awalnya hanya muncul di after credit. Tapi, kesempatan ini tidak dimanfaatkan Peyton Reed untuk menyajikan sesosok villain yang mengerikan dan mengintimidasi. Alih-alih, malah Kang di sini terlihat seperti orang yang menahan BAB sepanjang waktu ketika ia bicara. Kekuatan Kang pun tidak menarik-menarik amat. Bisa kalah dari anggota Avengers selevel Ant-Man membuat kehadiran Kang tidak lagi punya nilai spesial.

Bahkan, untuk film yang ditonton sebagai pelepas penat, Quantumania malah membuat penontonnya berkerut dengan apa yang disajikan. Dan, MODOK adalah kekonyolan terbesar dalam film ini. Silahkan tonton sendiri untuk tahu sebabnya. Ini film MCU kedua yang mendapat rating busuk di Rotten Tomatoes setelah Eternals. Tapi, setidaknya Eternals ada sisi segar yang ditampilkan dibanding ini yang memang pure jelek.