Ghostbusters: Frozen Empire - Keluarga yang Utama, Hantu Nomor Dua

by Redaksi

Ghostbusters: Frozen Empire - Keluarga yang Utama, Hantu Nomor Dua
EDITOR'S RATING    

Apa pun yang terjadi, keluarga tetap yang pertama.

Me-remake Ghostbusters di tahun-tahun sekarang ini susah-susah gampang. Meski tampak menjanjikan, tapi belum ada formula yang bisa membuat film ini sukses besar. Awalnya, dicoba komedi ala Paul Feig dengan cast perempuan Melissa McCarthy, Kristen Wiig, Kate McKinnon, dan Leslie Jones ditambah Chris Hemsworth sebagai sekretaris yang bodoh. Lucu, tapi tidak bisa dibilang box office karena dari bujet $144 juta, hanya mendapat pemasukan $229.1 million. Akhirnya, diputuskan me-reboot dan kali ini memasukkan unsur keluarga lewat Ghostbusters: Afterlife. Cast berubah menjadi anak-anak yang membasmi hantu. Merupakan sekuel langsung dari Ghostbusters (1984) dan Ghostbusters II (1989), film ini menghadirkan kembali para pemain film orisinalnya: Bill Murray, Dan Aykroyd, Ernie Hudson, dan Annie Potts. Karena memberi hasil yang dianggap tidak mengecewakan, maka formula ini pun dilanjutkan lagi ke film sekuelnya, Ghostbusters: Frozen Empire.

Kali ini, masalah yang dihadapi keluarga Spengler tidak hanya makhluk halus saja, tapi juga perkembangan Phoebe sebagai gadis remaja. Kekacauan yang mereka buat saat mengejar naga selokan Hell's Kitchen, membuat Walikota New York geram dan memaksa pasukan Ghostbusters "mengistirahatkan" Phoebe karena masih di bawah umur dan belum pantas mengejar hantu. Di tengah kesepiannya ditinggal anggota keluarga yang bertugas, ia berkenalan dengan Melody, hantu gadis yang meninggal karena kebakaran. Sementara itu, Ray Stanz, yang kini menjalankan toko barang antik, membeli sebuah bola besi yang memiliki energi besar. Ia pun membawanya ke Pusat Riset Ghostbusters untuk diteliti tanpa tahu bahwa sesuatu yang jahat dan siap membekukan New York menanti untuk melepaskan diri.


Berbeda dari Afterlife, kini tim Ghostbusters lama mendapat porsi yang cukup besar dengan terlibat sejak awal. Keluarga Spengler juga diberikan masalah lain selain mengejar hantu. Phoebe yang bisa dibilang sebagai otak tim Ghostbusters modern malah dilarang ikut mengejar hantu karena aksinya belum bisa dipertanggungjawabkan sebagai anak yang masih berusia 15 tahun. Premis ini sebenarnya menarik, bahwa tim pemburu hantu juga hanyalah orang-orang biasa yang punya masalah di hidupnya sehari-hari. Menjadi remaja yang juga pemburu hantu tidaklah mudah. 

Sayangnya, bukan menyeimbangkan dengan permasalahan utama yang menjadi subjudul, premis ini malah menyita 3/4 film. Akibatnya, kita yang membayangkan bahwa New York akan tertutup es sepenuhnya dan Ghostbusters bahu-membahu melawan Dewa Es ini harus kecewa. Film ini seakan hanya fokus pada permasalahan keluarga dan remaja, sementara lupa bahwa ada villain yang harus dimunculkan. Alih-alih membekukan seluruh New York, kita hanya diperlihatkan sebagian kecil area yang dilanda dingin, termasuk kantor damkar tempat para pembasmi hantu bermarkas. Dengan kekuatan yang digambarkan begitu besar, kemunculan villain ini terlalu singkat dan serangannya pun tidak terlihat masif. 



Untungnya, di tengah-tengah kekurangan dari segi cerita, hadir comic relief melalui karakter yang diperankan Kumail Nanjiani. Ia sukses menghadirkan tokoh yang tampak seperti pemuda pengangguran pada umumnya, namun di balik itu menyimpan rahasia besar. Kalimat-kalimat yang karakternya ucapkan sebagian besar menjadi bagian yang menimbulkan tawa dalam film ini, membuat Frozen Empire masih bisa dinikmati meski jalan ceritanya terlalu drama. 

Kemunculan kembali empat karakter dari Ghostbusters orisinal juga menarik dan jelas memberikan nuansa nostalgia bagi mereka yang menonton film lamanya. Ada pula kehadiran Slime, si hantu hijau berlendir yang doyan makan, serta Marshmallow Man yang lucu. Tapi, keduanya bukan bagian dari plot utama sehingga hanya muncul singkat dan tidak memengaruhi jalan cerita.

Ghostbusters: Frozen Empire bisa dibilang memiliki kualitas cerita sedikit di bawah film sebelumnya. Meski sama-sama berfokus ke Keluarga Spengler, namun Afterlife memiliki momen mengharukan yang bisa membuat kita terharu. Namun, bukan berarti Frozen Empire tidak layak tonton. Untuk kalian yang mencari tontonan seru di bulan puasa, Ghostbusters: Frozen Empire jelas bisa menjadi pilihan. Hanya saja, mungkin jangan menaruh ekspektasi terlalu tinggi.