Semua orang akan bahagia pada waktunya
Film
ini dibuat berdasarkan novel Little Women
karya Louisa May Alcott yang cukup melegenda. Kisah tentang empat
bersaudara March yang masing-masing memiliki masalah hidup sendiri pada abad ke-18
di Amerika. Pada masa itu, wanita sulit sekali mendapat perlakuan setara hingga
jalan satu-satunya agar bisa diakui dan punya banyak uang adalah menikahi
lelaki dari keluarga kaya. Namun, Jo March mencoba melawan tradisi itu dan
ingin bisa berhasil lewat kerja kerasnya sendiri.
Mengadaptasi sebuah mahakarya tulisan
yang sudah diagung-agungkan oleh banyak orang bukanlah persoalan mudah. Greta
Gerwig mencoba mengambil tantangan ini. Ia dibantu dengan ansambel cast yang luar biasa, di antaranya ada Saoirse
Ronan, Emma Watson, Florence Pugh, Eliza Scanlen, Timothy Chalamet, Bob
Odenkirk, Laura Dern, dan lain-lain. Mereka mencoba menyajikan film tentang
perjuangan wanita dan drama keluarga dengan durasi yang cukup panjang, 2 jam 15
menit.
Hasilnya, Little Women adalah sebuah drama yang sangat solid. Penceritaannya
mengalir dengan asyik. Semua karakter mendapat closure-nya masing-masing. Tidak ada peran yang sia-sia dan cuma
numpang lewat. Semua ditata dengan baik oleh Gerwig, menjadikan Little Women sebuah film yang hangat, humble, dan brillian dengan tata teknis
yang menakjubkan sehingga Anda tidak akan bisa mengalihkan mata dari layar dan
menikmati semua yang tersaji. Tidak ada konflik atau akting sedih yang
berlebihan.
Beban terberat tentu ada di pundak
Ronan sebagai pemeran Jo March, si tokoh sentral. Untuk Tentu, pemeran utama
dalam Lady Bird ini tidak usah diragukan
lagi. Aktingnya natural dan menghanyutkan. Ia bisa tegar, kuat, dan rapuh dalam
satu waktu. Bahkan, dari tatapan matanya saja, kita bisa merasakan emosi yang
dipancarkan karakternya. Satu lagi yang mencuri perhatian adalah Florence Pugh
yang akhir-akhir ini sedang naik daun. Ia tampak effortless memerankan karakter Amy March. Kadang, ia tampak
kekanak-kanakkan, tetapi bisa juga dewasa dan anggun. Interaksinya dengan Ronan
bisa membuat senyum atau kadang kesal.
Acungan jempol patut diberikan pada editornya yang mampu meramu film ini dengan pas sehingga alur film mengalir dengan baik dan momen-momen penting bisa dinikmati dengan enak tanpa terburu-buru. Sulit membuat sebuah film drama dengan durasi lebih dari dua jam tanpa membosankan, apalagi ini mengenai kisah yang mungkin tidak dirasakan banyak orang.
Enam nominasi di Piala Oscar cukup memberi gambaran betapa istimewanya film ini. Bagi Anda penikmat film drama dengan citarasa tinggi, jangan lewatkan Little Women.