Venom: Let There Be Carnage - Tidak Mengecewakan, Tapi Sedikit Membosankan

by Dwi Retno Kusuma Wardhany

Venom: Let There Be Carnage - Tidak Mengecewakan, Tapi Sedikit Membosankan
EDITOR'S RATING    

Venom kali ini dapat lawan sepadan

Venom layaknya Deadpool. Antagonis yang kemudian jadi antihero dan dielu-elukan. Musuh Spider-Man ini memang salah satu penjahat di dunia Marvel yang populer. Tidak heran, setelah muncul di Spider-Man 3, spin-off Venom sangat ditunggu para penggemarnya. 

Berselang tiga tahun dari film pertamanya, Venom: Let There Be Carnage menghadirkan salah satu musuh Venom yang juga berjenis simbiote, Carnage. Pembunuh berantai Cletus Kasady (Woody Harrelson), yang merupakan inang dari Carnage, memiliki kekasih, yaitu Frances Barrison alias Shriek yang kekuatan teriakannya bisa menghancurkan apa saja. Bisa ditebak, pertarungan Venom dan Carnage untuk merebut tahta simbiote terkuat di Bumi pun terjadi.

Dari segi cerita, tentunya tidak perlu ada perkenalan apa-apa lagi soal Venom. Penonton langsung dibawa ke keseharian Eddie Brock dan Venom yang kini hidup berdampingan dan (sedikit) kekacauan yang terjadi. Venom kini menjadi alien bawel yang bersemayam di tubuh Eddie dan kerap melontarkan kalimat-kalimat tidak penting. Alih-alih memakan otak manusia, dia kini hidup dari memakan otak ayam dan cokelat.


Fokus utama pada film kedua ini memang ada pada Venom dan asal-muasal Carnage. Karena itu, sangat terasa bahwa karakter manusia, seperti Eddie Brock (Tom Hardy), Frances Barrison (Harris), Cletus Kasidy (Harrelson), hingga Anne Weying (Michelle Williams) hanya pelengkap saja. Venom diberi screentime lebih banyak dan dialog yang bermaksud lucu. Tapi, lelucon itu mungkin hanya bisa ditangkap sebagian orang, sementara sisanya akan merasa lawakannya agak garing.

Penceritaannya pun hanya punya dua babak, awal dan akhir. Tidak ada bagian tengah yang biasanya menceritakan saat tokoh utama kalah dari lawan untuk kemudian kembali dengan gagah perkasa dan berhasil menang di paruh terakhir. Venom: Let There Be Carnage terasa berjalan datar tanpa ada konflik yang berarti dan ditutup dengan pertarungan antara Carnage dan Venom. 


Untunglah, meski sedikit membosankan di 3/4 film, namun adegan puncak saat Venom dan Carnage berhadapan tidak mengecewakan. Mungkin, inilah yang harus lebih diperbanyak daripada Venom yang berkeliaran tanpa tujuan dan jadi melankolis di tengah cerita.

Sebagai sekuel, Venom: Let There Be Carnage memang cukup menghibur. Namun, tontonlah tanpa berekspektasi apa pun. Dijamin, kita takkan kecewa.