Aksi menuju babak akhir yang serba menakjubkan
Dunia saat ini sedang dihebohkan oleh babak akhir dari serial Kimetsu no Yaiba alias Demon Slayer. Anime adaptasi karya Koyoharu Gotouge ini hadir di layar lebar dengan mengambil judul Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba 'Infinity Castle - Part 1: Akaza Returns' untuk bagian pertamanya. Dua bagian lainnya, baru akan rilis pada 2027 (part 2) dan 2029 (part 3) meski jadwal film terakhir belum diumumkan secara resmi. Jepang sendiri sudah menayangkan part 1-nya pada 18 Juli lalu dan sukses menimbulkan rasa penasaran dan tidak sabar dari para fans Demon Slayer di seluruh dunia karena komentar-komentar positif yang didapat. Tidak hanya itu, promo yang dilakukan pun tergolong massive dengan mengajak kerja sama berbagai merek. Lalu, bagaimana dengan filmnya sendiri?
Para penggemar Demon Slayer, sudah pasti merasa Infinity Castle berhasil menghadirkan pengalaman menonton yang luar biasa. Visualnya benar-benar memukau, dari detail kastil yang penuh misteri hingga koreografi pertarungan yang megah. Rasanya puas sekali melihat manga populer ini dihidupkan di layar lebar dengan kualitas animasi terbaik yang bisa ditawarkan.
Cerita yang disajikan pun penuh emosi persis seperti manganya. Konflik, pengorbanan, dan perjuangan para karakter membuat penonton terikat dengan perjalanan Tanjiro dan kawan-kawan. Setiap pertarungan Hashira melawan iblis tingkat atas tidak hanya menampilkan visual, tetapi juga memperlihatkan aspek teknis lain, seperti editing dan sound yang menggelegar. Bagian inilah yang membuat film ini terasa begitu berkesan.
Sorotan paling ditunggu tentu saja adegan pertarungan. Animasi yang halus, gerakan kamera yang sinematik, serta visualisasi jurus pernapasan membuat setiap duel terasa intens dan memikat. Penonton diajak masuk ke dalam aksi, seakan bisa merasakan langsung setiap tebasan dan benturan energi. Sayang, ada beberapa pertarungan yang memiliki pola yang sama sehingga makin ke belakang ada sedikit rasa bosan.
Harus diakui durasi film ini terasa cukup panjang. Beberapa bagian, terutama kilas balik Akaza, berjalan terlalu lama. Latar belakangnya memang menambah kedalaman karakter, tapi porsi yang berlebihan sedikit menghambat alur utama dan membuat tensi cerita sempat menurun. Apalagi bagian flashback ini diletakkan paling akhir yang membuat tensi menjelang ending menjadi turun.
Secara keseluruhan Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba 'Infinity Castle - Part 1: Akaza Returns' tetap sebuah pencapaian luar biasa. Visual yang menawan, pertarungan yang epik, serta cerita penuh emosi menjadikan para penonton keluar dari bioskop dengan rasa puas. Bagi penggemar Demon Slayer, film ini adalah hadiah besar dan mereka harus menunggu minimal dua tahun untuk menonton kembali lanjutan petualangan Tanjiro di Infinity Castle.