Kisah Pahit-Manisnya Cinta Para Jomblo Milenial

by Dwi Retno Kusuma Wardhany

Kisah Pahit-Manisnya Cinta Para Jomblo Milenial
EDITOR'S RATING    

Sebuah kisah yang tidak lekang oleh zaman.

Saat tersiar kabar bahwa Jomblo akan dibuat remake oleh Falcon Pictures, banyak yang sangsi. Jomblo pada tahun 2006 bisa dibilang sukses besar dan seakan menjadi salah satu film wajib untuk anak muda saat itu. Bahkan, keempat pemerannya pun sontak terkenal dan sering disamakan dengan karakter yang mereka bawakan. Ringgo Agus Rahman sebagai Agus, Christian Sugiono sebagai Doni, Dennis Adhiswara sebagai Bimo, dan Rizky Hanggono sebagai Olip. Para pemeran wanitanya juga langsung dipuja, seperti Rianti Cartwright (Asri), Nadia Saphira (Lani), dan Richa Novisha (Rita). Bahkan, karakter Teh Guti yang diperankan Tike Priatnakusumah pun memorable.

Lalu, bagaimana dengan Jomblo untuk anak milenial ini? Para pemerannya tentu saja dipilih muka-muka familiar bagi anak sekarang. Ada Ge Pamungkas sebagai Agus Gurniwa, Richard Kyle sebagai Doni, Deva Mahenra sebagai Olip, dan Arie Keriting sebagai Bimo. Para aktris cewek yang dipilih pun adalah Indah Permatasari sebagai Lani, Aurelie Moeremans sebagai Asri, dan Natasha Rizky sebagai Rita.

Kisahnya masih seputar persahabatan tiga cowok jomblo dan satu cowok Don Juan yang gemar tebar pesona ke banyak wanita. Olip, Bimo, dan Agus kebelet pacaran, sementara Doni santai-santai saja. Singkat cerita, ketiganya mulai menemukan gadis incaran. Bimo naksir anak Teknik Mesin, Lani. Olip sudah dari dulu mengincar Asri. Agus sendiri bertemu dengan Rita, teman lamanya saat di SMP. Ternyata, efek pencarian kekasih hati mereka harus dibayar mahal dengan persahabatan. Apakah keempatnya bisa kembali berteman?


Tema jomblo memang tidak lekang oleh waktu. Karena bersifat universal itulah, film ini rasanya sanggup diterima oleh anak muda masa kini. Tentu saja dengan pilihan pemain yang juga sedang populer sekarang ini. Jangan heran jika pada awal film mengingatkan kita pada riuhnya Warkop DKI Reborn atau Comic 8. Jika Screenplay Films punya formula mengharu-biru anak-anak muda dengan sederet bintang televisi mereka berlatar kota-kota cantik di Eropa, maka formula Falcon Pictures adalah membuat film komedi yang seheboh dan seriuh mungkin.

Empat sekawan ini memang sama kocaknya dengan empat sekawan Jomblo di tahun 2006. Namun, tentu saja Hanung tidak mau hanya bergantung pada itu. Sineas ini pun memasukkan berbagai gimmick seperti gambar-gambar di layar, animasi-animasi yang dipandu Agus, dan masih banyak lagi. Bagi generasi 1990 & 2000-an yang menyaksikan ini, mungkin akan sedikit pusing dengan warnanya yang terlalu cerah, perpindahan adegan yang cepat, dan dialog Ge Pamungkas yang seakan tidak ada titik atau koma. Sempalan-sempalan adegan yang menggambarkan perasaan para karakternya tidak selalu mengundang tawa. Ada yang hanya akan membuat kita mesem-mesem, sampai mengangkat alis karena absurd.

Memang, jika dibandingkan dengan karisma keempat pemain pada tahun 2006, generasi 2017 ini bisa dikatakan masih di bawahnya. Ge jelas tidak bisa menyamai keluguan Ringgo Agus dan kelucuan yang dibuatnya. Meski sama-sama berdarah indo, namun akting Christian Sugiono jauh lebih baik dari Richard Kyle (dan pengucapan dialognya juga). Yang mungkin masih bisa diacungi jempol adalah Deva Mahenra yang sukses melepaskan diri dari bayang-bayang Rizky Hanggono sebagai Olip.


Untunglah, dari sektor musik, Falcon Pictures yang kembali menggandeng salah satu penyanyi langganan mereka, Wizzy, sukses menciptakan musik yang cukup memorable di telinga penontonnya. Natasha Rizky pun sukses melakukan comeback di dunia film setelah sempat vakum cukup lama. Namun, karakternya memang mengingatkan kita pada Radio Galau FM.

Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada, Jomblo tetap bisa jadi potret menarik bagaimana hubungan yang terlalu mendikte akan berakibat tidak baik bagi kedua insan yang menjalaninya. Leluconnya pun sesekali on point sehingga membuat kita tertawa, kecuali mungkin dialog Richard Kyle yang sulit dimengerti dan butuh teks untuk terjemahannya.