Film superhero terbaik yang pernah ada.
Tidak pernah ada dalam sejarah, sebuah film yang begitu diinginkan sehingga para petinggi studio berani menjilat ludah sendiri dan mempersembahkan sebuah karya yang dulu pernah mereka bilang tidak pernah ada. Tidak sampai sehari berselang setelah penayangan Justice League pada tahun 2017 lalu, para fans sadar ada yang salah dengan film tersebut. Mereka langsung meminta petinggi Warner Bros. (WB) untuk merilis film Justice League yang benar-benar sesuai dengan visi asli yang dikerjakan oleh sutradara Zack Snyder.
Tagar #ReleasetheSnyderCut sejak itu mendunia. Kini, tiga tahun kemudian, pada tanggal 18 Maret 2021, semua orang di dunia bisa menyaksikan bagaimana Justice League seharusnya ditampilkan. Imbasnya, tagar #RestoreTheSnyderverse kini menjadi andalan baru para fans yang sangat puas dan ingin melihat dunia yang dibangun Snyder berlanjut.
Empat jam bukanlah waktu yang normal untuk penayangan sebuah film. Saat Avengers: Endgame dirilis dengan waktu tiga jam di bioskop, orang-orang awalnya skeptis bisa tahan menonton film dengan durasi selama itu. Hasilnya, sangkaan mereka terpatahkan. Kini, dengan adanya pandemi dan bioskop sepi, layanan streaming menjadi jalan yang pas untuk merilis sebuah film berdurasi empat jam. Apalagi, selama empat jam, penonton disuguhi sebuah pengalaman menonton yang luar biasa. Enam superhero dan satu supervillain semuanya mendapat porsi penceritaan yang pas. Semua memiliki motif dan latar belakang sendiri untuk bisa bergabung bersama melawan invasi yang datang.
Biasanya film superhero selalu diidentikkan dengan aksi yang megah. Kadang, demi memaksimalkan aksi tersebut, mereka lupa membuat cerita yang mendukung karakter-karakternya. Dengan rilis di layanan streaming, Snyder mendapat kebebasan. Ia bisa dengan luwes menjabarkan motif dan latar belakang setiap karakter, baik yang lama maupun baru agar penonton bisa paham dengan baik. Tidak hanya para hero, Steppenwolf yang didaulat sebagai musuh utama di film ini juga memiliki latar belakang karakter yang menarik. Alasannya untuk menyerang Bumi dan untuk apa semua itu ia lakukan dipaparkan dengan jelas.
Zack Snyder’s Justice League ini jelas sekali adalah film yang sangat berbeda dengan yang telah rilis empat tahun lalu. Walau inti cerita tetaplah sama, tetapi cara penuturan, alur, pengembangan konflik, serta bagaimana film ini diakhiri sangat-sangat jauh berbeda. Saking superiornya film ini dibanding yang pernah rilis, Anda yang sudah menonton Zack Snyder’s Justice League ini pasti akan segera lupa kalau ada film berjudul sama yang dulu pernah ada. Setidaknya, ada beberapa karakter yang dapat pengembangan secara signifikan di versi Snyder ini, yaitu Cyborg, Flash, Wonder Woman, Aquaman, dan tentunya Steppenwolf. Ditambah sebuah pengenalan singkat pada musuh utama franchise ini, yaitu Darkseid dan adegan knightmare yang makin menjelaskan bagaimana situasi dunia saat Darkseid berkuasa.
Untuk adegan aksi dan kemegahan efek visual, rasanya sudah tidak perlu diragukan lagi. Synder adalah masternya gambar-gambar cantik dan ikonik. Adegan-adegan besutannya sering dipuji sangat comic accurate oleh para fans. Sementara itu, aksi pertempurannya sendiri, walau hanya berenam, rasanya tidak kalah epik jika dibandingkan dengan para Avengers bersatu di Endgame. Apalagi dengan rating R yang diberikan pada film ini, Snyder dengan leluasa bisa menyajikan aksi kekerasan yang brutal tanpa kehilangan ciri dari film aksi superhero.
Empat jam adalah waktu yang lama tapi sangat kurang untuk bisa menikmati semua yang akan disuguhkan Snyder kepada para fans. Pihak studio akan was-was karena para penggemar DC sudah pasti akan memaksa mereka untuk membiarkan Snyder melanjutkan visinya. Namun, kemungkinan untuk disetujui akan sangat kecil, mengingat saat ini studio sudah punya line up film sendiri dalam beberapa tahun mendatang dengan mengikuti alur Justice League 2017. Tapi, dengan dibukanya konsep multiverse dan kebutuhan layanan streaming akan konten-konten orisinal untuk mendulang pelanggan, bisa jadi petinggi Warner Media, Jason Killar, bertindak lain.
Penantian selama empat tahun para fans benar-benar terpuaskan karena terbayar dengan kualitas film yang melebihi ekspektasi. Tanpa dukungan dan perjuangan yang tidak kenal lelah, film seepik ini hanya akan jadi arsip di dalam ruangan penyimpanan Warner Bros. Sekarang, setelah seluruh dunia melihatnya, kita pasti ingin mendapat lebih. Beginilah seharusnya DC mengakomodasi semesta mereka: dewasa, rumit, dan epik.