Berusaha keras untuk melucu di awal, tapi film ini malah teraksa "maksa".
Orang
Kaya Baru (OKB) memiliki
premis yang menjanjikan. Tiga bersaudara Duta (Derby Romero), Tika (Raline
Shah), dan anak bungsu Dodi (Fatih Unru) beserta Ibu (Cut Mini) kaya mendadak saat
Ayah (Lukman Sardi) yang meninggal ternyata memiliki simpanan dalam jumlah
besar dan mewariskan semuanya kepada mereka. Dari keluarga miskin yang tinggal
di rumah kecil, sontak keempatnya langsung menjadi orang kaya baru.
Disutradarai oleh Ody C. Harahap, OKB berhasil
menampilkan komedi yang bisa menimbulkan tawa pada mulanya. Kelucuan muncul
dari kelakuan Duta, Tika, dan Dodi yang rela melakukan apa pun saat miskin atau
karakter Banyu (Refal Hady) yang memiliki berbagai pekerjaan sambilan, mulai
dari pegawai katering pesta sampai tukang gali kubur. Tidak hanya itu, Lukman
Sardi dan Cut Mini pun menampilkan performa yang cukup mengocok perut dengan kelebaiannya.
Sayangnya, kelucuan hanya terasa di seperempat awal
film. Pada saat keluarga ini mendadak menjadi kaya, humor alami yang
ditampilkan di awal malah menguap begitu saja. Para pemain tampak berusaha melucu
sehingga yang muncul adalah lelucon yang maksa
dan terkadang jayus. Hubungan Banyu dan Tika yang diharapkan bisa memberikan
sisi romantis pada OKB terasa hambar serta
terkesan terburu-buru tanpa adanya chemistry
dari Raline dan Refal (yang bermain datar saja).
Konflik yang berusaha dihadirkan saat keluarga ini
kehabisan uang warisan sang Ayah pun diselesaikan begitu saja. Konflik Tika
dengan kedua temannya pun terasa tanggung. Dua karakter yang diperankan Milane
Fernandez dan Melayu Nicole (yang bahkan nama keduanya pun mungkin tidak banyak
yang tahu) yang dimaksudkan sebagai karakter antagonis pun hanya sekadar
tempelan. Bahkan, tanpa kehadiran keduanya, perubahan Tika dari orang miskin
menjadi orang kaya bisa menjadi konflik yang lebih dalam dibandingkan mengubahnya
jadi cewek gila pesta.
Meski terdapat kekurangan, namun OKB cukup memberikan nuansa segar terhadap produksi-produksi
Screenplay Films yang kali ini berfokus pada keluarga, tidak melulu mengangkat
kisah percintaan remaja.