Heart of Stone: Gal Gadot Berusaha Menggagalkan Pencurian AI Tercanggih

by Redaksi

Heart of Stone: Gal Gadot Berusaha Menggagalkan Pencurian AI Tercanggih
EDITOR'S RATING    

Premisnya terdengar familiar?

Setelah proyek Wonder Woman 3 terkatung-katung tanpa ada kejelasan dan muncul di akhir Fast X, Gal Gadot kembali menjadi cewek jagoan yang menghajar lawan lewat film aksi Netflix terbarunya, Heart of Stone. Tayang mulai hari ini, selain Gal Gadot, Heart of Stone juga dibintangi Jamie Dornan, Alia Bhatt, Sophie Okonedo, dan Matthias Schweighöfer.

Rachel Stone (Gadot), agen MI6 yang ditugaskan di balik layar komputer, aslinya adalah anggota The Charter yang disusupkan di sana. The Charter adalah organisasi rahasia yang bertugas menjaga perdamaian dunia. Sebuah misi yang ia jalani bersama timnya ternyata berakhir kacau karena kehadiran seorang peretas wanita, Keya Dhawan (Bhatt). Demi menangkap Dhawan, tim Stone kembali turun ke lapangan ke Lisbon, Portugal. 

Secara cerita, Heart of Stone menghadirkan alur yang sudah banyak diangkat film-film bertemakan spionase lainnya. Organisasi dengan alat-alat canggih, agen yang pandai berkelahi, misi kacau, dan tentunya penjahat yang berusaha merebut sebuah benda untuk menguasai dunia. Karena sebelum ini kita sudah disuguhkan Mission: Impossible - Dead Reckoning Part 1, maka aksi-aksi Stone pun terasa tidak ada yang istimewa. 


Di luar ceritanya yang seakan hanya mengulang formula yang sudah ada, Heart of Stone masih tetap seru dan menghibur untuk dinikmati. Apalagi kalau bukan Gal Gadot yang semakin menancapkan kukunya sebagai aktris aksi. Senang juga melihat dia menjadi pemeran utama sebuah film aksi (di luar Wonder Woman dan Fast & Furious) tanpa harus berbagi spotlight  dengan aktor-aktor ternama lainnya. Film ini praktis memang menjual Gal Gadot sebagai ujung tombaknya, seperti halnya Angelina Jolie di Salt. Selain Gadot, tentu juga jangan lupakan debut Alia Bhatt di ranah film Hollywood melalui Heart of Stone. Perannya sebagai peretas wanita menarik untuk dilihat meski baru muncul di pertengahan film. 

Terlepas dari beberapa kekurangan yang dimiliki film yang disutradarai Tom Harper ini, sedikit menyegarkan juga melihat Gal Gadot beraksi sendirian tanpa kekuatan super atau Dominic Toretto. Mengingat plot ceritanya yang nyaris mirip dengan Mission: Impossible, mungkinkah Tom Cruise tertarik menggaet Gal Gadot untuk tampil di Dead Reckoning Part Two?